SELAMAT DATANG (WELCOM IN MY BLOG)

Rabu, 10 April 2013

Pertumbuhan Ekonomi dan Berkah Jabatan

Kesuksesan ekonomi sebuah negara tentu tidak luput dari kerja sama pemerintah dan jajarannya. Dalam konteks Indonesia, tentu bukan hal mudah untuk dilakukan mengingat saat ini gejolak dalam negeri begitu banyak sehingga konsentrasi pemerintah terus terbagi. Dengan masalah keamanan dan pembangunan dalam negeri, saat ini saja pemerintah menargetkan 6,4 persen pertumbuhan ekonomi dalam negeri pada 2011.

Tangan dingin seorang menteri koordinator perekonomian yang mencetuskan berbagai kebijakan ekonomi yang diyakini merupakan bagian dari program pertumbuhan ekonomi nampaknya sangat berhasil perjalanannya. Sampai saat ini Indonesia merupakan negara dengan iklim investasi yang baik, serta menjadi salah satu negara dengan tujuan investasi bersanding dengan negara-negara berkembang lainnya. Terbukti jika Indonesia kini lebih dipandang dengan mata lebar oleh negara-negara tetangga.

Iklim investasi sendiri sangat terasa di Indonesia sehingga para investor asing sungguh bersemangat untuk berinvestasi dan tidak berkenginan lagi untuk menarik kembali modal asing mereka. Globalisasi telah menghilangkan batas-batas tradisional  kedaulatan negara, di mana modal tidak lagi memiliki bendera nasional. Dana mengalir dari satu negara ke negara lain secara cepat, bergerak melewati batas-batas negara.

Untuk Indonesia sendiri, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang kemudian diperbarui dengan Undang-undang No 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dapat dikatakan tonggak sejarah pengintegrasian ekonomi Indonesia ke dalam perekonomian dunia. Tonggak sejarah ini diperkuat dengan diterbitkannya Undang-Undang No 7 tahun 1994 yang meratifikasi perjanjian pendirian World Trade Organization (WTO) pada November 1994. Ketiga undang-undang tersebut secara bertahap membuka kran investasi ke Indonesia.

Perekonomian Indonesia saat ini dapat dikatakan dalam kondisi sangat baik. Paling tidak ada beberapa pencapai prestasi yang dapat menjadi indikator bagi hal tersebut. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat di tengah awan kelabu krisis global yang melanda langit sebagian besar negara di Eropa dan Amerika Serikat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun ke tahun terus berada dalam trend positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun belakangan ini selalu berada di atas 6 persen. Pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi mencapai 6,23 persen.

Target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 adalah pertumbuhan ekonomi minimal mencapai 7% pada tahun 2014. Kebutuhan terhadap pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan akan mendorong Indonesia menjadi negara 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2025 dan enam besar perekonomian terbesar dunia tahun 2050.

Kedua, produk domestik bruto Indonesia tahun 2012 menembus Rp8.241,9 triliun. Pencapaian itu menjadikan pendapatan per kapita Indonesia telah mencapai Rp33 juta (US$3.562) per tahun. Diperkirakan pada tahun 2025 produk domestik bruto Indonesia telah berada di kisaran USD4 triliun sehingga masuk dalam negara dengan penduduk berpenghasilan tinggi dengan pendapatan per kapita sebesar USD14.250 sampai USD 15.500.

Ketiga, pertumbuhan menjanjikan kelas konsumen Indonesia. Belum lama ini, lembaga konsultan McKinsey Global Institute merilis laporan bertajuk “The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential.” Melalui laporan itu, McKinsey Global Institute memperkirakan kelas konsumen Indonesia tumbuh menjadi 135 juta orang di tahun 2030 dari 45 juta orang pada tahun 2010.

Berdasarkan prestasi-prestasi di atas, maka wajar jika tingkat investasi Indonesia sangat tinggi. Realisasi investasi tahun 2012 mencapai mencapai Rp 313,2 triliun. Angka itu 10,5 persen di atas target yang ditetapkan Rp 283,5 triliun. Jika dibandingkan tahun sebelumnya realisasi investasi tahun 2012 meningkat 24,63 persen.

Berbagai pencapaian mengagumkan di bidang ekonomi itu tidak pelak lagi turut mendongkrak nama Hatta Rajasa selaku menteri koordinator perekonomian. Bahkan, belum lama ini besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mendapatkan penghargaan “The Rising Star” dari majalah Men’s Obsession karena dianggap sebagai tokoh penting dan berpengaruh dalam perekonomian Indonesia.

Sebelumnya Hatta juga pernah memperoleh penghargaan di bidang Kebijakan Publik (Public Policy Award) dari Asia Society. Penghargaan public policy award diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap Kementerian Koordinator Perekonomian atas peluncuraan Master Plan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang menjadi rencana induk pembangunan ekonomi Indonesia tahun 2011-2025. Asia Society menilai MP3EI sebagai salah satu bentuk terobosan penting bagi pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Agaknya jabatan menteri koordinator perekonomian memang telah membuat nama Hatta kian moncer sebagai salah satu pejabat politik pemerintahan terkemuka di Indonesia. Bahkan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun mulai digadang-gadang sebagai calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2014 mendatang. Menarik ditunggu kiprah Hatta selanjutnya, apakah bintang Hatta akan terus bersinar atau justru meredup pasca pemilihan umum tahun 2014 mendatang?

Sumber    :http://suar.okezone.com/read/2013/04/09/58/788471/pertumbuhan-ekonomi-dan-berkah-jabatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar